DNS
Nama merupakan
salah satu solusi yang diterapkan dalam jaringan untuk user dapat mengenali dan
mengingat keberadan suatu komputer server dalam jaringan. Domain Name Service
(DNS) merupakan sebuah sistem yang dikembangkan untuk mengelola penamaan suatu
komputer, layanan ataupun sumber daya di jaringan yang disusun secara hirarki
dan terdistribusi. Secara praktis, DNS digunakan untuk mengaitkan antara alamat
IP suatu server dengan nama domain dalam format FQDN (Fully Qualified Domain
Name). FQDN disini merupakan nama domain lengkap untuk suatu komputer dalam
jaringan, mulai dari nama host untuk komputer itu, organisasi/perusahaan tempat
komputer itu berada, hingga Top-Level Domain (TLD).
TLD merupakan turunan pertama dari root domain, yang digunakan
untuk menunjukkan letak geografis, jenis organisasi, ataupun fungsinya.
Contohnya, .id adalah TLD yang digunakan untuk menunjukkan bahwa FQDN komputer
yang mengandung domain tersebut berada di Indonesia. Sedangkan .edu adalah TLD
untuk menunjukkan sebuah komputer yang menyediakan informasi terkait dengan
pendidikan (education). Melalui penamaan ini memungkinkan kita untuk mengetahui
alamat IP dari suatu domain. Demikian juga sebaliknya, apabila ingin mengetahui
apakah suatu alamat IP memiliki nama dapat juga dicek melalui server ini.
Proses mencari IP dari nama domain ini dikenal dengan istilah forward domain,
untuk proses sebaliknya disebut juga dengan nama reverse domain.
Komputer server yang menjalankan layanan ini dikenal dengan nama server DNS atau name server. Misalnya, nama domain www.google.com dikaitkan dengan alamat IP 117.102.117.241. Dari kaitan ini, maka dengan mengakses nama domain www.google.com oleh server DNS akan dihubungkan ke server google dengan alamat IP-nya. BIND (Berkeley Internet Naming Daemon) merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan oleh server-server UNIX/Linux. Saat ini aplikasi BIND telah sampai pada versi 10. Saat ini BIND telah dialihkan pengembangannya ke Internet Systems Consortium (ISC).
Komputer server yang menjalankan layanan ini dikenal dengan nama server DNS atau name server. Misalnya, nama domain www.google.com dikaitkan dengan alamat IP 117.102.117.241. Dari kaitan ini, maka dengan mengakses nama domain www.google.com oleh server DNS akan dihubungkan ke server google dengan alamat IP-nya. BIND (Berkeley Internet Naming Daemon) merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan oleh server-server UNIX/Linux. Saat ini aplikasi BIND telah sampai pada versi 10. Saat ini BIND telah dialihkan pengembangannya ke Internet Systems Consortium (ISC).
Sebelum ada server DNS sebuah komputer untuk dapat terhubung ke
computer lain melalui nama adalah dengan menggunakan file HOSTS. Dimana melalui
file ini sebuah nama dapat diberikan ke suatu komputer di jaringan. Secara
prinsip baik server DNS maupun file HOSTS memiliki fungsi yang sama. Namun,
bedanya file HOSTS tersimpan dan hanya berlaku bagi komputer yang menggunakan
file tersebut. Penamaan yang telah dibuat tidak berlaku bagi komputer lainnya.
Sedangkan dengan server DNS setiap komputer yang dalam jaringan tersebut dapat
menggunakan server DNS tersebut untuk menterjemahkan nama domain menjadi ip
address-nya. Dalam penerapannya sebuah sistem komputer sebelum menghubungi name
server akan membaca file HOSTS ini terlebih dahulu. Apabila ada entri pemetaan
nama domain yang dicari di file ini, maka alamat ip-nya yang akan digunakan.
WHOIS adalah layanan di jaringan internet yang dapat digunakan untuk mengetahui
informasi detil tentang suatu domain. Setiap domain yang ada biasanya didaftarkan pada lebih dari satu
server DNS, yang pertama sebagai server primer, yang kedua sebagai backup.
CARA KERJA SERVER DNS
Server DNS dalam implementasinya memerlukan program client yang
dapat menghubungkan setiap komputer user dengan server DNS. Program ini dikenal
dengan nama resolver. Resolver ini digunakan oleh program aplikasi yang
terinstall di komputer user, seperti web browser dan mail client. Berikut ini
merupakan gambaran proses yang dilalui untuk memperoleh alamat host dari nama
domain www.microsoft.com
Dari gambar ini dapat
dijelaskan urutan cara kerja Server DNS menangai permintaan sebagai berikut:
- Mencari alamat host pada file
HOSTS, bila ada berikan alamatnya dan proses selesai.
- Mencari pada data cache yang
dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya, bila ada
simpan dalam data cache, berikan hasilnya dan selesai.
- Mencari pada alamat Server
DNS pertama yang telah ditentukan oleh
user.
o Server DNS yang ditunjuk akan
mencari nama domain pada
cache-nya.
o Apabila tidak ketemu,
pencarian dilakukan dengan melihat file
database domain (zones) yang
dimiliki oleh server.
o Apabila tidak menemukan,
server ini akan menghubungi Server
DNS lain yang sudah dikaitkan
dengan server ini. Jika ketemu
simpan dalam cache dan berikan
hasilnya.
- Apabila pada Server DNS
pertama tidak ditemukan pencarian dilanjutkan
pada Server DNS kedua dan
seterusnya dengan proses yang sama seperti diatas. Pencarian domain dari client
ke sejumlah Server DNS ini dikenal sebagai proses pencarian iteratif, sedangkan
proses pencarian domain antar server DNS dikenal dengan nama pencarian
rekursif.
Instalasi Aplikasi Server DNS
Buka terminal dan masuklah
sebagai root, ketikkan perintah berikut.
apt-get
install bind9
Edit file
/etc/bind/named.conf.local dengan menambahkan konfigurasi master forward berikut.
zone
"nama-siswa.info" {
type
master;
file
"/etc/bind/db.nama-siswa.info";
};
Konfigurasi diatas dimaksudkan
untuk menunjukkan bahwa rekaman DNS untuk domain nama-siswa.info akan disimpan
pada file /etc/bind/db.nama-siswa.info. Selanjutnya, untuk membuat file zona
tersebut, gunakan template yang sudah ada melalui perintah penyalinan file berikut.
cp
/etc/bind/db.local /etc/bind/db.nama-siswa.info
Edit file
/etc/bind/db.nama-siswa.info tersebut dan lakukan perubahan berikut. - Ganti
kata localhost. dengan nama FQDN dari domain nama-siswa.info yang akan
dikelola. Berikan titik ‘.’ Diakhir nama FQDN tersebut. - Ganti 127.0.0.1
dengan alamat IP dari komputer server yang digunakan. - Ganti root.localhost.
dengan alamat email masing-masing siswa, dengan karakter ‘@’ diganti dengan
titik. - Pastikan titik ada di akhir setiap FQDN dan email yang ditentukan
diatas. Berikut ini merupakan contoh hasil akhirnya:
;
; BIND
data file for nama-siswa.info
;
$TTL
604800
@ IN
SOA nama-siswa.info.
email.website.com.
(
2 ;
Serial
604800
; Refresh
86400 ;
Retry
2419200
; Expire
604800
) ; Negative Cache TTL
IN A 192.168.1.10
; @
IN NS
ns.nama-siswa.info.
@ IN A
192.168.1.10
@ IN
AAAA ::1
ns IN A
192.168.1.10
www IN
A 192.168.1.10
blog IN
A 192.168.1.10
Naikkan nilai serial diatas
satu nilai apabila melakukan perubahan pada file ini, sebelum server DNS di
restart. Restart layanan DNS BIND dilakukan dengan perintah.
/etc/init.d/bind9
restart
PENGUJIAN DNS SERVER
Pengujian merupakan bagian penting dari pengembangan server DNS.
Ini berguna untuk mengetahui bekerja atau tidaknya server DNS yang telah
dibangun. Hasil akhir yang diberikan oleh pengujian ini haruslah mendekati
target yang diharapkan diawal pengembangan server DNS, sehingga tujuannya dapat
tercapai. Pada sisi klien pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan
programprogram klien yang memanfaatkan
resolver yang ada di sistem operasinya untuk mencari domain tertentu yang telah
didaftarkan di server. Nslookup merupakan salah satu aplikasi klien yang dapat
digunakan untuk
menguji server DNS yang telah dibangun. nslookup merupakan program bawaan sistem operasi, sehingga tidak perlu ada intalasi lagi. Selain penggunaan program nslookup, alamat IP server DNS juga harus didaftarkan pada komputer klien, sehingga resolver dapat bekerja mencari domain.
menguji server DNS yang telah dibangun. nslookup merupakan program bawaan sistem operasi, sehingga tidak perlu ada intalasi lagi. Selain penggunaan program nslookup, alamat IP server DNS juga harus didaftarkan pada komputer klien, sehingga resolver dapat bekerja mencari domain.
SUMBER :
MODUL SISTEM OPERASI JARINGAN KELAS XI SEMESTER 2 KURIKULUM 2013.PDF
0 komentar:
Posting Komentar