TROUBLESHOOTING SISTEM OPERASI JARINGAN
Sistem komputer merupakan sistem yang kompleks. Berbagai
permasalahan yang muncul disaat menggunakan sistem operasi dapat merupakan
kombinasimasalah yang dapat berasal dari perangkat keras, aplikasi dan konfigurasi.Kegiatan
menganalisa permasalahan, menentukan penyebab dan mencarikansolusi terhadap
masalah yang ditemukan merupakan rangkaian proses yang
dikenal dengan nama troubleshooting. Bug merupakan salah satu bentuk kesalahan yang ditemukan dalam aplikasiataupun perangkat keras. Bug ini biasanya dapat diketahui saat aplikasi atau
perangkat digunakan, dengan menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Bug ini dapat terjadi karena adanya kesalahan logika dalam membuat program ataupun input yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh aplikasi atau perangkatnya. Efeknya bisa terjadi hang, aplikasi / perangkat tidak dapat merespon interaksiuser, atau crash, aplikasi akan menutup sendiri.Selain karena kesalahan logika dan input, bug juga dapat terjadi karena ada ketidaksesuaian komunikasi data antara aplikasi dan perangkat keras. Hal ini bisa terjadi dikarenakan oleh adanya update upgrade dari aplikasi atau perangkat yang tidak dapat diterima satu sama lain. Isu ini biasa dikenal dengan istilah kompatibilitas. Kompatibilitas menyatakan seberapa baik suatu aplikasi/perangkat dapat berkomunikasi dengan aplikasi/perangkat yang ada.
dikenal dengan nama troubleshooting. Bug merupakan salah satu bentuk kesalahan yang ditemukan dalam aplikasiataupun perangkat keras. Bug ini biasanya dapat diketahui saat aplikasi atau
perangkat digunakan, dengan menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Bug ini dapat terjadi karena adanya kesalahan logika dalam membuat program ataupun input yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh aplikasi atau perangkatnya. Efeknya bisa terjadi hang, aplikasi / perangkat tidak dapat merespon interaksiuser, atau crash, aplikasi akan menutup sendiri.Selain karena kesalahan logika dan input, bug juga dapat terjadi karena ada ketidaksesuaian komunikasi data antara aplikasi dan perangkat keras. Hal ini bisa terjadi dikarenakan oleh adanya update upgrade dari aplikasi atau perangkat yang tidak dapat diterima satu sama lain. Isu ini biasa dikenal dengan istilah kompatibilitas. Kompatibilitas menyatakan seberapa baik suatu aplikasi/perangkat dapat berkomunikasi dengan aplikasi/perangkat yang ada.
Secara aplikasi sistem operasi
melakukan perbaikan diri melalui update dan upgrade. Dari proses inilah
berbagai bug yang ditemukan pada program maupun driver dapat diperbaiki.
Perbaikan sistem operasi jaringan memerlukan pendekatan yang logis dan
terorganisir (tertata). Dengan pendekatan logis ini memungkinkan untuk
mengurangi variabel-variabel yang tidak terkait sehingga dapat menemukan
variabel utamanya. Mengajukan
pertanyaan yang sesuai, menguji perangkat yang benar dan menguji data yang
valid akan membantu untuk menyelesaikan masalah. Perbaikan adalah kemampuan
yang pengembangannya dilakukan secara bertahap. Semakin banyak variasi kasus
yang diterima akan semakin baik kemampuan memperbaikinya. Secara umum dalam
melakukan perbaikan terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan
diantaranya, adalah:
1. Identifikasi masalah
2. Pemunculan teori kemungkinan
penyebab masalah
3. Penentuan penyebab utama
4. Penerapan solusi
5. Verifikasi solusi dan
fungsionalitas sistem
6. Pembuatan dokumentasi
KEGIATAN TROUBLESHOOTING
Kegiatan pertama dalam troubleshooting adalah menentukan
sumber masalah (identifikasi masalah). Salah satu teknik untuk pencarian sumber
masalah ini adalah dengan menggunakan metode kuesioner. Pada metode ini ada
serangkaian pertanyaan yang perlu dibuat untuk menggali informasi dari user.
Berikut ini merupakan beberapa urutan pertanyaan yang dapat diberikan untuk menemukan penyebab masalah.
Berikut ini merupakan beberapa urutan pertanyaan yang dapat diberikan untuk menemukan penyebab masalah.
1
Pertanyaan
Terbuka (Open-Ended Questions)
Pertanyaan jenis ini digunakan untuk menggali informasi
secara umum dari user
mengenai kerusakan yang terjadi. Pertanyaan jenis ini akan memberikan user kesempatan untuk menjelaskan secara rinci masalah yang terjadi dengan pengertiannya sendiri. Berikut ini merupakan contoh beberapa pertanyaan umum
mengenai kerusakan yang terjadi. Pertanyaan jenis ini akan memberikan user kesempatan untuk menjelaskan secara rinci masalah yang terjadi dengan pengertiannya sendiri. Berikut ini merupakan contoh beberapa pertanyaan umum
- yang dapat diajukan terkait masalah yang terjadi.
- Apa masalah yang dialami komputer atau jaringannya?
- Apa saja aplikasi yang diinstal terakhir kali?
- Apa yang sedang dilakukan user pada saat terjadinya
masalah?
- Apa saja perubahan perangkat keras yang dilakukan
terakhir kali?
2) Pertanyaan Tertutup (Closed-Ended Questions)
Setelah memberikan pertanyaan terbuka, diatas dapat
dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan tertutup. Jenis pertanyaan ini umumnya
akan menghasilkan jawaban ya atau tidak. Oleh karena user hanya memberikan jawaban
ya/tidak, jenis pertanyaan ini berguna saat ingin mendapatkan informasi dalam
waktu singkat. Berikut ini contoh beberapa pertanyaan tertutup yang dapat diajukan:
- Apakah ada user lain yang menggunakan komputer tersebut?
- Dapatkan user mereka-reka kembali proses yang dilalui
hingga terjadinya
error?
- Apakah ada perubahan password yang dilakukan?
- Apakah ada pesan error yang ditampilkan di komputer?
- Apakah sedang terhubung ke jaringan saat itu?
DOKUMENTASI
Dokumentasi
penting dibuat dalam menyelesaikan suatu masalah agar dikemudian hari apabila
menemui masalah yang sama dapat langsung menggunakan solusi yang ada didokumen
ini. Dokumentasi yang dibuat perlu rinci agar dapat menjadi pertimbangan nanti,
seandainya terjadi masalah yang mirip (tidak sama) dengan kasus saat ini.
Selanjutnya verifikasi setiap penjelasan yang diberikan oleh user dengan
melihat langsung di komputer, serta lakukan
juga reka ulang terhadap masalah yang ada. Secara umum format
dokumentasi dapat menyertakan informasi berikut ini.
1. Deskripsi
permasalahan
2.
Langkah-langkah penyelesaian masalah
3.
Peralatan/komponen/perangkat yang diperlukan untuk melakukan perbaikan
SYSTEM LOG
Pada sistem
operasi Linux terdapat aplikasi System Log yang akan merekam semua aktivitas
yang dilakukan oleh sistem Linux.
Informasi yang umumnya disertakan pada log adalah:
- Tanggal kegiatan dilakukan
- Apa kegiatan yang dilakukan
- Proses apa yang melakukan kegiatan tersebut
Dari catatan yang telah diberikan oleh System Log
tersebut untuk dapat
mengetahui lebih dalam, seorang admin masih perlu
melakukan penggalian
informasi lanjutan melalui dokumentasi program, sistem
ataupun melalui forumforum diskusi yang ada.
Selain melalui aplikasi GUI System Log, catatan
kegiatan sistem Linux juga dapat dibaca melalui terminal. Semua file log oleh
Linux disimpan dalam bentuk file teks pada lokasi /var/log. Berikut ini
merupakan contoh file log yang terdapat
pada direktori /var/log.
1. /var/log/messages: pesan umum dan catatan kerja
sistem
2. /var/log/auth.log: catatan seputar autentikasi user
3. /var/log/kern.log: catatan seputar kernel dan
status perangkat keras.
4.
/var/log/cron.log: catatan tentang cron Pembacaan file log tersebut di terminal
dapat dilakukan melalui alternative perintah-perintah berikut:
dmesg
Selain itu
terdapat juga program dmesg yang dapat digunakan untuk melihat catatan-catatan
operasi yang telah dilakukan oleh kernel. Apabila ada perangkat keras yang
mengalami masalah juga akan ditampilkan oleh aplikasi ini dalam bentuk pesan
error
KODE BEEP BIOS
Setiap BIOS
memiliki pengkodean erronya sendiri-sendiri untuk menyatakan status dari
berbagai perangkat keras yang diakses oleh BIOS ini. Pengkodean ini umumnya
diwujudkan dalam bentuk suara beep. BIOS akan memberikan suara beep yang
berbeda untuk kerusakan tiap perangkat yang terkait. Apabila tidak ada
kerusakan dan BIOS bekerja normal biasanya akan memberikan suara beep sekali.
Namun, apabila terjadi error akan mengeluarkan suara beep sejumlah tertentu.
Agar dapat mengetahui maksud dari tiap kode beep perlu membaca dokumentasi BIOS
yang disertakan atau menghubungi pemanufakturnya.
ANALISA KONDISI HARDDISK
Apabila permasalahan
terdapat pada harddisk, pada Linux terdapat beberapa program yang dapat
digunakan untuk menganalisa kondisi harddisk. Diantaranya adalah baobab, du dan
df. Kesemuanya dapat digunakan untuk menampilkan status penggunaan harddisk.
Baobab
merupakan program berbasis GUI, sedangkan du dan df merupakan program tekstual.
Perintah df digunakan untuk menampilkan penggunaan harddisk oleh masing-masing
sistem file yang ada, dan du berguna untuk menampilkan
penggunaan harddisk pada suatu direktori. Berikut ini merupakan
contoh penggunaannya.
contoh penggunaannya.
SUMBER :
MODUL SISTEM OPERASI JARINGAN KELAS XI SEMESTER 2 KURIKULUM 2013.PDF
0 komentar:
Posting Komentar